Resepsionis Hotel

Gelut.com - Pasti anda bingung kenapa artikel tokomalam kali ini hanya berjudul Resepsionis Hotel. Ternyata gelut.com telah menyiapkan sebuah kisah nyata yang sangat menarik bagi anda semua. Simak kisah berikut. 




Suatu malam, sepasang suami isteri tua memasuki lobi hotel kelas melati, di Philadelphia, Amerika. Mereka mendatangi resepsionis hotel  yang bernama George Charles Bold dan berkata: “Semua hotel besar di kota itu telah terisi penuh! Bisakah Anda menyediakan satu kamar saja buat kami?” ujar pria itu menjeritkan harap kepada resepsionis hotel tersebut. “Kamar kami telah dipesan jauh-jauh hari oleh banyak orang. Ada tiga event besar digelar bersamaan di kota ini sekarang. Tetapi saya tidak tega membiarkan pasangan sebaik Anda kehujanan di tengah jalan pada dini hari seperti ini. Maukah Anda berdua menginap di apartemen saya?” jawab resepsionis. Orang tua itu mengangguk setuju dan terlihat cukup menentramkan karena akhirnya mendapatkan penginapan.



Keesokan harinya, pasangan sumi isteri tersebut berpamitan kepada resepsionis hotel tersebut, bapak tua berterima kasih kepada penolongnya. “Anda seharusnya menjadi pemimpin hotel terbaik di Amerika. Anda bekerja dengan keinginan kuat untuk mengabdi, itulah karakter orang sukses. Kelak saya mungkin bisa membangun hotel yang megah untuk Anda.” Pegawai hotel yang murah hati itu tersenyum, menanggapi kata-kata bapak tua itu dan kemudian melupakannya, karena mungkin itu hanya kata-kata pujian semata, dan kembali pada rutinitas melayani para tamu lain.

Dua tahun kemudian, datanglah sepucuk surat undangan entah dari siapa kepada resepsionis hotel tersebut untuk menghadiri suatu acara pembukaan gedung baru yang disertai tiket terbang ke New York. 

Setelah sampai, ia dijemput oleh Mr William Waldorf Astor yang saat itu adalah orang yang telah menginap di apartemenya 2 tahun yang lalu. Ia dijemput menggunakan mobil mewah dan dibawa ke tempat tujuan.

Di metropolis terbesar di dunia itu, si Pak Tua mengajak tamunya ke sudut jalan antara Fifth Evenue Thirty-Fourth Street. Dia menunjukkan bangunan baru luar biasa megah. “Itu hotel yang saya janjikan dua tahun lalu. Mulailah Anda kelola sekarang.” George Charles Bold, bekas karyawan hotel melati itu sangat terkejut dan langsung menerima tawaran Mr William Waldorf Astor.




Pertemuan dengan Charles Bold sebagai karyawan yang berjiwa melayani secara luar biasa memberikan inspirasi dan pencerahan bagi William Waldorf Astor. Dia melihat George Charles Bold sebagai tipikal pekerja yang bisa bekerja melampaui kewajiban dan tugas tanggungjawabnya (going extra miles). Ia sanggup memberi lebih kepada orang yang membutuhkan bantuan dan pelayanannya bahkan melampaui batas kewajibannya, karena ia rela berkorban demi memuaskan dan memnuhi kebutuhan orang yang dilayaninya. Itulah Etos Kerja positif, produktif, bersemangat dan melayani. Semangat dan kerelaan bekerja sepenuh hati merupakan masalah paling penting di tempat kerja, bukan soal strategi dan taktik apalagi kewajiban. Rendahnya semangat dan produktivitas kerja sering mematikan masa depan seseorang, karena motivasinya rendah, daya juang rendah, pengorbanan bagi pekerjaan juga rendah, apa yang dapat diharapkan dari orang demikian. Tujuan bekerja semata demi menafkahi keluarga atau bertahan hidup.
Berbeda dengan tipe kepribadian George Charles Bold yang bekerja dengan dedikasi tinggi, rendah hati, rela melayani dan memberi lebih kepada orang lain, sehingga masa depan dan kesuksesan menghampirinya. Kesuksesan akan datang kepada orang-orang yang memiliki etos kerja maksimal, memiliki jiwa pengabdian, tidak dimotivasi semata-mata oleh gaji atau sekedar kewajiban. Ia kreatif dan menikmati kerja sebagai sesuatu yang memang harus dijiwai, dimaksimalkan supaya orang lain menerima manfaat terbaik dari eksistensinya di tempat kerja.
Bagaimana dengan Anda? Belajarla dari sikap kerja dan kepribadian George Charles Bold, bekerja adalah untuk memberi yang terbaik (service excellence) bagi pekerjaan itu sendiri dan bagi orang lain, maka kesuksesan dan kebahagiaan akan datang sendiri sebagai dampaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jual Carica Dieng Khas Wonosobo

Misteri Buah Khuldi dan Apa Sebenarnya Buah Khuldi?

Tragis, Akhir Dari Sebuah Kisah Kartun Dongeng Disney