Kutukan Misterius Keluarga Kerajaan Yunani Kuno
Kutukan Myrtilos yang menimpa Pelops
Dari pernikahannya Pelops memiliki empat orang putra:, Atreus, Thyestes, Pittheus dan Khrysippos. Khrysippos yang paling bungsu ini lebih mendapat perhatian dan kasih sayang dari Pelops, sehingga membuat iri kedua saudaranya yang lain. Selain itu Khrysippos sebenarnya adalah anak hasil hubungan gelap Pelops dengan seorang peri bernama Axiokhe. Hippodameia, istri Pelops yang sah, sangat membencinya dan membujuk Atreus serta Thyestes untuk membunuhnya. Mereka berdua lalu membunuh Khrysippos dan melemparkan mayatnya dari atas tembok kota.
Pelops yang mengetahui perbuatan keji kedua putranya tersebut, sangat murka. Ia mengusir Atreus dan Thyestes keluar dari Pisa. Sedangkan istri Pelops, yang tidak menerima anak-anaknya diusir, kabur meninggalkan suaminya dan pergi menetap di Argos.
Sampai akhir hayatnya Pelops tidak menikah lagi. Ia dimakamkan di sisi sungai Alpheius, tidak jauh dari Kuil Artemis di Pisa, Olympia. Di tempat diselenggarakan olimpiade pertama itu, Pelops sangat dihormati melebihi pahlawan-pahlawan Yunani lainnya.
Kutukan keluarga Atreus
Tidak terima karena Atreus yang mendapatkan takhta Mykena, Thyestes kemudian merayu dan berselingkuh dengan istri Atreus, Aerope. Dan tidak cukup sampai di situ, ia juga membawa kabur domba emas pemberian Hermes untuk Atreus. Atreus sangat murka dan menghukum Thyestes dengan mengusirnya dari Mykena.
Tetapi selang beberapa waktu, Atreus punya rencana lain untuk membalaskan dendamnya. Berpura-pura telah memaafkan Thyestes, Atreus mengundang Thyestes untuk datang ke pesta jamuan makan di istana. Dan inilah rencana pembalasan dendam Atreus yang sangat menjijikan: Sebelum Thyestes datang, Atreus membunuh dua orang putra Thyestes yang masih tinggal di istana, Tantalos dan Pleisthenes. Ia memotong-motong mayatnya dan kemudian menyajikan daging mereka untuk dihidangkan kepada Thyestes.
Thyestes bukanlah dewa Olympus yang bisa mengetahui makanan apa yang disajikan Atreus dan ia memakan hidangan itu. Saat itu pula Atreus menyuruh pengawalnya membawakan tulang anak-anak Thyestes yang telah ia bunuh. Thyestes begitu terkejut dan tidak sanggup berkata sepatah katapun. Bahkan saat itu, konon sang Matahari pun sampai memalingkan wajahnya karena tak sanggup melihat hasil perbuatan keji tersebut.
Sambil meninggalkan istana dengan hati kalut, Thyestes meneriakkan sumpah serapah dan kutukan bagi semua yang tinggal di istana Atreus. Begitu mengerikan kutukan yang dilontarkan Thyestes sehingga yang kebetulan mendengarnya akan merinding ketakutan.
Sumber : vivaforum